Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bawang merah
bawang merah |
Salah satu Cara yang paling umum dilakukan para petani bawang merah
dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit bawang merah adalah
dengan menggunakan pestisida,dengan beranggapan bahwa pestisida dapat
menjamin keberhasilan usaha tani.Akibatnya petani menggunakan pestisida
dengan cara meningkatkan takaran,frekuensi,jenis dan komposisi pestisida
secara berlebihan.
Untuk mengatasi masalah tersebut,penerapan teknologi pengendalian hama
terpadu merupakan alternatif yang tepat yaitu dengan mengkombinasikan
beberapa cara pengendalian yang secara ekonomi,ekologi dan sosial dapat
dipertanggung jawabkan.Tujuan akhir dari konsep PHT (Pengendalian Hama
Terpadu) adalah memperoleh hasil panen yang optimal dengan kualitas dan
bermutu tinggi,biaya produksi yang rendah serta mempertimbangkan faktor
ekologi dan kondisi sosial para petani.Untuk menerapkan PHT pada tanaman
bawang merah dipekenalkan gejala serangan serta beberapa cara
pengendalianya.
Berbagai macam hama penting pada Tanaman Bawang Merah:
Ulat Bawang atau ulat grayak
Gejala serangan:
Bagian tanaman yang terserang terutama adalah daunya,tetapi apabila
populasi ulat(larva)sangat banyak,maka akan menyerang umbi.Ulat yang
baru menetas segera akan melubangi daun bagian ujung,masuk dan makan
daging daun bagian dalam,sehingga pada daun terlihat bercak berwarna
putih transparan.Akibatnya daun terkulai dan kering.
Siklus hidup ulat bawang sekitar 15-18 hari.Ngengat betina (kupu)mulai
bertelur pada umur 2-10 hari.Telur diletakkan berkelompok pada permukaan
daun/batang dan tertutup oleh bulu-bulu atau sisik coklatmuda.Tiap
kelompok telur:80 butir.Jumlah telur yang dihasilkan seekor ngengat
betina kurang lebih sekitar 500-600 butir.Stadium telur berlangsung 2
hari,larva 8-11 hari dan pupa 5 hari.Tanaman inang lain selain bawang
merah adalah golongan cabai,kapas dan jagung.
Pengendalian:
pergiliran tanaman
Penanaman serentak
Mengumpulkan dan memusnahkan:ngengat,telur ulat yang ditemukan
Penggunaan varietas(varietas Sumenep)
Pemasangan perangkap dengan Feromoid seks sebanyak 40/bh/ha/bl
Aplikasi pestisida nabati,seperti serbuk biji mimba 30g/l,setiap 3 hari sekali
Pelestarian musuh alami,(capung dan kepik)
Aplikasi pestisida yang selektif dan efektif,dilakukan apabila telah ditemukan ulat/10 tanaman atau 5% kerusakan tanaman
Berbagai macam Penyakit Penting pada Tanaman Bawang Merah:
1.Penyakit antraknos (Coletotrichum gloesporioides)
Gejala serangan:
Tanaman yang terinfeksi dapat mati secara serentak.Serangan awal
ditandai dengan terlihatnya bercak berwarna putih pada daun,selanjutnya
terbentuk lekukan kedalam,berlubang &patah,karena daun terkulai
tepat pada bercak.Infeksi lanjut akan terbentuk spora yang berwarna
merah muda,berubah menjadi coklat muda,tua dan akhirnya kehitam -
hitaman.Apabila kelembaban udara tinggi,terutama dimusim penghujan spora
cepat menyebar dipermukaan tanah & menginfeksi inang disekitarnya.
Spora tersebar debgan bantuan angin dan hujan lebat & apabila jatuj
pada tanaman inang,spora akan berkecambah & masuk kebagian epidemis
daun.
Pengendalian:
Rotasi dengan tanaman selain jenis bawang,kacang,labu &terung
Penanaman dimusin kemarau
Kebersihan kebun
Menanam varietas relatif tahan (Sumenep)
Aplikasi pestisida nabati,seperti serbuk biji mimba 30 gram perliter setiap 3 hari sekali
Aplikasi fungisida yang selektif dan efektif,apabila terjadi kerusakan pada tanaman
2.Penyakit moler atau layu (Fusarium Oxysporum)
Gejala serangan:
Bagian tanaman yang diserang adalah bagian dasar umbi lapis,sehingga pertumbuhan akar & umbi terganggu.
Gejala yang terlihat pada daun:
Daun menguning & cenderung terpelintir
Tanaman mudah tercabut dan bahkan membusuk
Pada dasar umbi terlihat cendawan berwarna keputih-putihan,serangan yang berlanjut akan menyebabkan tanaman mati.
Jamur mampu bertahan hidup lama didalam tamah & bersifat tular
tanah,Selain itu juga ditularkan oleh air pengairan dari tanah
terkontaminasi.Infeksi pada umbi bibit dapat terbawa & tersebar di
lapangan.
Pengendalian:
Hindari menanam bawang merah di lahan bekas penyakit moler
Perbaikan sistem drainase lahan
Menenam umbi yang bebas penyakit dan
Mencabut tanaman yang terinfeksi
3.Penyakit trotol (Altemaria Porri)
Gejala serangan:
Pada daun terdapat bercak berwarna kelabu dengan pusat yang berwarna
ungu,Melekuk ke dalam dengan lingkaran konsentris,yang semakin melebar
dan semakin menipis.Koloni spora hitam teratur pada lingkaran-lingkaran.
Kondisi cuaca lembab,mendung,hujan rintik-rintik dengan kelembaban udara
mencapai >90& dapat membentuk sporulasi spora disebarkan oleh
angin & apabila spora jatuh ke permukaan tanaman inang,akan
berkecambah & menginfeksi jaringan tanaman lewat stomata atau luka
pada epidermis,Penyakit dapat ditularkan melalui udara dan bibit.
Pengendalian:
Sama dengan penyakit Antraknos
Penyiraman setelah turun hujan sangat dianjurkan,untuk mencegah
kemungkinan menempelnya spora pada permukaan daun akibat percikan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar